Minggu, 02 Desember 2018

Entity Relationship Diagram



     Halo kawan, salam blogger! Jumpa lagi bersama saya Mario Kristen. Pada kesempatan kali ini saya akan melanjutkan pembahasan mengenai perancangan basis data. Pada pembahasan ini saya akan membahas tentang Entity Relationship Diagram atau biasa di singkat ERD.


Hasil gambar untuk basis data
Sumber : beriteknol.blogspot.com

Oke kawan, kita langsung saja ke pembahasannya.


A. Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)
Sumber : tugastisi.blogspot.com




1. Definisi ERD

     ERD adalah suatu model untuk menjelaskan mengenai hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang memiliki hubungan antar relasi. Entity Relationship Diagram itu untuk memodelkan struktur data serta hubungan antar data, untuk dapat menggambarkannya digunakan beberapa notasi serta simbol.


2. Definisi ERD Menurut Para Ahli

  • Menurut Sutanta (2011:91) dalam bukunya yang berjudul "Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual" menjelaskan bahwa "Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek."
  • Menurut Mata-Toledo dan Cushman (2007 : 139) Mendefenisikan "Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan representasi grafis dari logika database dengan menyertakan deskripsi detail mengenai seluruh entitas (entity), hubungan (relationship), dan batasan (constraint)."
  • Menurut Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.



3. Komponen ERD

a. Entitas
     Entitas merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut
     Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendes-kripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
    
     Jenis-jenis atribut, sebagai berikut :
  • Atribut Key
Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik. Dikatakan unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris data dengan nilai yang sama.
Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok lainnya.

  • Atribut Simple
Atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi.
Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.

  • Atribut Multivalue
Nilai dari suatu atribut yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai dari atribut yang bersangkutan.
Contoh : dari sebuah buku, yaitu terdapat beberapa pengarang.

  • Atribut Composite
Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah lagi atau mempunyai sub atribut.
Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan, nama tengah, dan nama belakang.

  • Atribut Derivatif
Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris putus-putus.
c. Hubungan / Relasi
     Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

  •      Kardinalitas
Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya. Dibagi menjadi 3, yaitu :

- One to One : Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
- One to Many : Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
- Many to Many : Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.

Simbol dari komponen ERD dapat dilihat pada gambar di bawah :
Sumber : herlinnairine.wordpress.com





B. Unary, Binary, dan Ternary

1. Unary, adalah relasi di mana entitas yang terlibat hanya 1. Sering disebut relasi rekursif (recursive relationship).

2. Binary, atau relasi Biner adalah relasi yang melibatkan 2 entitas.

3. Ternary, adalah relasi tunggal yang menghubungkan 3 entitas yang berbeda.

Contoh dari Unary, Binary, dan Ternary dapat di lihat pada gambar :

Sumber : ahmadfarid80.wordpress.com



Sekian penjelasan saya kali ini, semoga bermanfaat untuk kawan semua.
Terima kasih. Salam blogger!



Sumber :

http://intanstemapal24.blogspot.com/2014/08/pengertian-erd-entity-relationship.html

http://www.dosenonline.com/2017/01/pengertian-erd-entity-relationship-diagram-menurut-para-ahli.html

http://apriliyatiwen.blogspot.com/2013/02/erd-entity-relationship-diagram.html

Minggu, 30 September 2018

Abstraksi Sistem Basis Data


     Halo kawan, salam blogger! Jumpa lagi bersama saya Mario Kristen. Pada kesempatan kali ini saya akan melanjutkan pemahasan mengenai perancangan basis data. Pada pemahasan ini saya akan membahas tentang abstraksi data pada arsitektur DBMS, struktur basis data, dan model basis data relasional.

Sumber : marketresearch.com

Oke kawan, kita langsung saja ke pembahasannya.


A. Abstraksi Data pada Arsitetur DBMS
    

Sumber : www.kumpulancontohmakalah.com

      Abstraksi data merupakan tingkatan/level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Ada 3 level abstraksi data :

1. Level Fisik (Physical Level
    
     Merupakan level terendah yang mendeskripsikan cara penyimpanan fisik data. Pada abstraksi tingkat ini, struktur data tingkat rendah yang kompleks dideskripsikan secara rinci. Tingkat ini mencakup implementasi fisik basisdata untuk memperoleh kinerja dan utilisasi ruang penyimpanan yang optimal. Tingkat ini meliputi struktur data dan organisasi berkas untuk menyimpan data di perangkat penyimpanan.
     Tingkat fisik ini berurusan dengan :
- Alokasi ruang penyimpanan untuk data dan indeks
- Deskripsi record untuk penyimpanan (yaitu ukuran simpan untuk item data)
- Penempatan Record
- Teknik-teknik kompresi data dan eksripsi data.

2. Level Konseptual (Conceptual Level)
    
    Merupakan level yang mendeskripsikan data apa yang sesungguhnya disimpan dan keterhubungan-keterhubungan (Relationships) diantara data di basisdata. Seluruh basis data dideskripsikan dengan sejumlah struktur yang sederhana. Tingkat ini berisi struktur logik seluruh basisdata yang dilihat di DBA. Tingkat ini menggambarkan pandangan lengkap kebutuhan data oleh organisasi yang tidak bergantung urusan penyimpanan.
    Tingkat konseptual ini menyatakan :
- Entitas, atribut, dan keterhubungannya
- Konstrain-konstrain terhadap data
- Informasi semantiks data
- Informasi keamanan dan integritas data.

3. Level Pandangan Pengguna (User View Level)
   
    Level pandangan pengguna atau level eksternal merupakan pandangan para pengguna database pada masing-masing pengguna database, sehingga memiliki cara pandang yang berbeda-beda tergantung pada macam data apa saja yang tersedia atau dapat diakases oleh pengguna.
    Level ini merupakan level abstraksi yang mendeskripsikan bagian tententu dari keseluruhan database secara logika kepada pengguna tentang data yang dibutuhkan. Level ini merupakan level abstraksi data tertinggi yang menggambarkan sebagian saja tentang data yang dapat dilihat dan dipakai dari keseluruhan database. Pengguna tidak perlu tahu bagaimana sebenarnya data-data tersebut tersimpan.



B. Struktur Basis Data

Sumber : www.pembelajaranku.com

    Struktur basis data merupakan serangkaian pengetahuan tentang pemodelan data. Melalui diskripsi Struktur basis data dapat ditentukan jenis data, hubungan dan konstrain (keterbatasan) data yang ditangani.  Dalam basis data, data diorganisasikan kedalam bentuk elemen karakter (characters), data (field), rekaman (record), dan berkas (file) :

- Characters : merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data / field.

- Field : merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record.

- Record : Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap karyawan.

- File: File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis. Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang semua mata pelajaran yang ada.



C. Model Basis Data Relasional
    
     Model relasional merupakan model yang paling sederhana, sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna, serta merupakan yang paling populer saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan kemubaziran data dena menggunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain. DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Database Management System).

    Istilah-istilah dalam Model Data Relasional :

- Relasi : sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris.
- Atribut : kolom pada sebuah relasi.
- Tupel : baris pada sebuah relasi.
- Domain : kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut
- Derajat : jumlah atribut dalam sebuah relasi (jumlah field)
- Cardinality : jumlah tupel dalam sebuah relasi (jumlah record)
- Relational Key
- Super key : satu/kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel di dalam relasi (satu atau lebih field yang dapat dipilih untuk membedakan antara 1 record dengan record lainnya).
- Candidate key : atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik  (super key dengan jumlah field yang paling sedikit)
- Primary key : candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tupel secara unik dalam relasi
- Alternate key : candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key
- Foreign key : atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa
- Relational Integrity Rules
- Null : nilai suatu atribut yang tidak diketahui dan tidak cocok untuk baris (tuple) tersebut
- Entity Integrity : tidak ada satu komponen primary key yang bernilai null.
- Referential Integrity : suatu domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain yang bersangkutan.

Pengertian Degree dan Kardinalitas
     
     Degree merupakan hubungan (korespondensi) minimum yang boleh terjadi dalam sebuah relasi antar entitas. Misalnya: pada relasi “bekerja untuk” pada entitas pegawai terhadap departemen Derajat relasi minimumnya adalah satu. Dalam arti lain, setiap pegawai minimal harus memiliki sebuah relasi terhadap Departemen, atau setiap pegawai selalu memiliki tempat di mana dia bekerja.

     Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.
Kardinalitas di antara dua himpunan entitas dapat berupa :

- Satu ke satu (One to One),
- Satu ke Banyak (one to many),
- Banyak ke Satu (Many to One),
- Banyak ke Banyak (Many to Many)

Sekian penjelasan saya kali ini, semoga bermanfaat untuk kawan semua.
Terima kasih. Salam blogger!

Sumber :




Minggu, 23 September 2018

Penggunaan database dalam industri


     Halo kawan, salam blogger!  Jumpa lagi bersama saya Mario Kristen. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas kembali mengenai Database. Pada pembahasan mengenai Database kali ini saya akan menjelaskan tentang komponen database dan penggunaan database dalam bidang industri atau perusahaan.

    
       Sumber : www.cbronline.com


Okee kawan, kita langsung saja ke pembahasannya!

1. Penggunaan Database dalam Industri


Sumber : newswantara.com

        Penggunaan database sangat dibutuhkan dalam suatu industri untuk meningkatkan produktivitas dari industri yang dilakukan. Untuk itu digunakan suatu sistem  database untuk pengelolaan data perusahaan industri tersebut. Dengan adanya penggunaan database akan memudahkan suatu perusahaan untuk mengakses dan menyimpan data informasi yang dibutuhkan perusahaan tersebut. Suatu perusahaan harus dapat memantau dan mengelola apa yang terjadi pada kegiatan operasionalnya untuk memudahkan pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah. Suatu perusahaan akan membuat database sesuai dengan standarisasi pada semua data yang ada dan menentukan DBMS apa yang sesuai untuk digunakan dalam perusahaannya.

   Aplikasi DBMS yang sering digunakan oleh perusahaan adalah MySQL, Oracle, Microsoft Access atau aplikasi lainnya.


2. Komponen Database

a. Hardware
    Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan.

    Ada 3 jenis komputer berdasarkan data yang di olah , yaitu :

    - Komputer Analog

    - Komputer Digital

    - Komputer Hibrida

b. Operating System
    Merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.

c. Database
    Merupakan basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.

d. DBMS (Database Management System)
    Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh : dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle.

e. User ( Pengguna Sistem Basis Data )
    Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang      sampai yang menggunakan di tingkat akhir.

f. Optional Software
   Merupakan software pendukung yang bersifat optional.
    
Sekian pembahasan saya, semoga bermanfaat. Terima Kasih, Salam Blogger!

Sumber :

Perangkat lunak pelengkap yang mendukung.
https://sis.binus.ac.id/2017/09/27/manfaat-database-dalam-perusahaan/

https://desihidayani.wordpress.com/2015/09/20/basis-data-database/

Minggu, 09 September 2018

Penjelasan mengenai DBMS

Halo kawan, jumpa lagi dengan saya Mario Kristen, Salam blogger!. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas seputar Database lagi. Saya akan membahas mengenai Sistem Pemrosesan File dan DBMS(Database Management System).
Sumber : computerhope.com

Langsung saja kita ke pembahasannya.

1. Data
 
Sumber : nexleveladvisors.com

    Data merupakan kumpulan fakta atau kejadian sehari-hari yang dapat diperoleh melalui pengamatan maupun pengukuran. Data bisa berupa angka, kata, dan simbol.
Data berfungsi dasar atau acuan untuk melakukan suatu penelitian atau perencanaan yang membuat keputusan akhir dalam memecahkan masalah implementasi suatu kegiatan.


2. Database
 
Sumber : phintraco.com

    Database atau biasa disebut basis data merupakan suatu kumpulan data yang di simpan secara sistematis di dalam komputer yang diolah menjadi informasi. Basis data diolah menggunakan suatu sistem perangkat lunak dalam proses input dan outputnya.


3. Pemrosesan File vs DBMS

Sumber : santifriska.wordpress.com

  Perbedaan pemrosesan file dengan DBMS terletak pada prinsip datanya, pada pemrosesan file menggunakan prinsip aplikasi data tersendiri atau terpisah, sedangkan DBMS menggunakan prinsip data yang dikelola secara terpusat.
    Perbandingan :
    a. Kekurangan pemrosesan file :
       -Timbulnya data rangkap(redudancy data)
       -Ketidakkonsistensi data(inconsistency data)
       -Kesukaran dalam mengakses data
       -Data terisolisir(isolation data)
       -Masalah pengamanan.
    b.  Kelebihan DBMS :
       -Terkontrolnya kerangkapan data
       -Terpeliharanya keselaransan data
       -Data dapat dipakai secara bersama
       -Keamanan data
       -Terpeliharanta integeritas data.


4. Jenis-jenis DBMS
a. MySQl
 
Sumber : klikhost.com

    Merupakan sebuah perangkat lunak sistem pengelola data SQL multitread.

b. Oracle

Sumber : oracle.com

    Merupakan relational database management system(RDBMS) untuk mengelola informasi secara terbuka.

c. Ms.Acces
 
Sumber : commons.wikipedia.com

    Merupakan database strong engine buatan Microsoft.

d. dBase
Sumber : brandeps.com


e.  IBM DB2
Sumber : opsview.com


f. Visual Foxpro
Sumber : worxs.com


g. Postgre SQL
Sumber : computing.co.uk
h. Clipper
i. Firebird

Sekian pembahasan saya kali ini, Terima kasih.
Salam blogger!

Sumber :
https://www.google.co.id/amp/s/muhamadsyani.wordpress.com/2011/11/28/pemrosesan-file-dan-sistem-basis-data/amp/

arklamasik.blogspot.com/2012/09/macam-macam-dbms-contoh-dbms-1.html?m=1

Minggu, 02 September 2018

Apakah yang dengan Data dan Basis Data?

     Hello kawan-kawan, kembali lagi bersama saya Mario Kristen. Salam blogger!
Pada kesempatan kali saya akan sedikit berbagi ilmu dengan kawan-kawan semua mengenai apakah itu DATA?? dan apakah itu BASIS DATA??

                 Sumber : ayoksinau.com


     Okee kawan-kawan, kita langsung saja ke pembahasannya.

Apakah itu DATA??

Sumber : timur.ilearning.me

     Dari beberapa referensi yang saya baca, menurut saya data dapat diumpamakan sebagai sebuah buku yang berarti data merupakan suatu kumpulan fakta atau kejadian yang dapat kita peroleh melalui suatu penelitian ataupun pengamatan, data itu sendiri bisa berupa angka, kata, simbol dan sebagainya. Data harus diolah terlebih dahulu agar mudah dimengerti dan dipahami.

Apakah itu BASIS DATA??

Sumber : id.gofreedownload.net

     Menurut saya basis data dapat diumpamakan sebagai sebuah rak buku dimana sebuah rak buku berfungsi untuk menyimpan beberapa buku. Dari pernyataan saya tadi dapat kita artikan bahwa basis data merupakan suatu tempat atau madah untuk menampung beberapa buku atau data tadi yang di simpan dengan teratur atau terstruktur. Basis data tidak hanya berfungsi untuk menyimpan data tetapi juga berfungsi untuk menyediakan dan memberikan data yang kita butuhkan.

Okee kawan-kawan, sekian penjelesan saya kali ini. Sampai jumpa di artikel saya selanjutnya.
Terima kasih. Salam blogger!

Rabu, 23 Mei 2018

Pendekatan Analisis dan Perancangan Terstruktur untuk Membangun Sistem Informasi

Halo kawan-kawan,salam blogger! Jumpa lagi dengan saya Mario Kristen, dalam blog kali ini saya akan membahas seputar Sistem Informasi lagi, dan kali ini saya mengambil topik tentang pendekatan analisis dan perancangan terstruktur untuk membangun sistem informasi dan perbedaan SSAD dan OOAD beserta kelebihan dan kekurangan SSAD.


Sumber : media3.picsearch.com


PENDEKATAN ANALISIS TERSTRUKTUR
     
      Analisis terstruktur merupakan sebuah teknik berpusat pada proses yang digunakan untuk menganalisis sistem yang ada, kemudian mendefinisikan persyaratan-persyaratan bisnis untuk sistem lama dan baru atau keduanya.

     Kosep Model Analisis Terstruktur:
a. Model logika ( Logical Model), adalah reprentasi kenyataan nonteknis, yang menyatakan apa
sebenarnya sistem tersebut dan apa yang dilakukannya. Dengan kata lain menggambarkan esensi
suatu sistem, lebih dikenal dengan model konseptual atau model bisnis.
b. Model Fisik ( Physical Model), adalah reprentasi kenyataan teknis dan nonteknis, yangmenyatakan
apa sebenarnya sistem tersebut, apa yang dilakukannya, serta bagaimana sistem tersebut
diimplemtasikan secara fisik dan teknis.

    Kegiatan analisis sistem cendurung lebih fokus pada model logika karena:
a.Model logika menghilangkan bias yang diakibatkan oleh cara pengimplementasian, dengan
konsekuensinya meningkatkan kreaktifitas.
b.Model logika mengurangi resiko kehilangan persyaratan bisnis. Dengan memisahkan apa yang
seharusnya dikerjakan dengan bagaimana sistem sistem akan mengerjakannya.
c.Model logika memungkinkan analisis berkomunikasi langsung dengan pengguna akhir dalam
bahasa teknis maupun nonteknis.

PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR
   Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur (Structured Analisys and Design/SSAD). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alah dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan system, sehingga hasil dari system yang dikembangkan akan didaptkan system yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
      Pendekatan ini lebih berfokus pada bagaimana mereduksi waktu dan maintenace dalam pengembangan sistem. Pendekatan ini juga langsumng memngintegrasikan perubahan jika diperlukan. Pendekatan ini berbasis pada metodologi, tool pemodelan, dan teknik dari pendekatan terstruktur. Dibagi 2 :
    a. Pendekatan berorientasi proses
    b. Pendekatan berorientasi data
    Tujuan kedua pendekatan ini adalah untuk mengidentifikasikan semua atribut data yang dibutuhkan oleh sistem yang dibangun. Yang berorientasi proses dikerjakan dengan memeriksa semua input, output dan proses untuk sistem. Sedangkan berorientasi data memeriksa keputusan2 yang dibuat sistem dan kemudian bekerja ke belakang untuk mengidentifikasikan data yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan tersebut.
      Yang dilihat adalah semua laporan, tampilan layar, dan keputusan yang dibutuhkan untuk sebuah proses. DFD sering dipakai untuk pendekatan ini. Pendekatan berorientasi proses ini bekerja sangat baik jika professional system mengetahui lebih lanjut tentang input, proses dan output yang dihasilkan dari sistem. Juga akan baik jika data dari setiap kumpulan aplikasi dipisahkan.

      Ciri-ciri pendekatan perancangan terstruktur:
•Merancang berdasar modul
 Modularisasi  adalah  proses  yang  membagi  suatu  sistem  menjadi beberapa modul yang dapat beroperasi secara independen
•Bekerja dengan pendekatan top-down 
 Dimulai  dari  level  atas  (secara  global)  kemudian  diuraikan  sampai tingkat modul (rinci)
•Dilakukan secara iteras
 Dengan iteraisi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi juga  akan menurunkan
 hasilnya dan menunjukkan  bahwa  tahap sebelumnya tidak dilakukan dengan baik
•Kegiatan dilakukan secara pararel
 Pengembangan  subsistem-subsistem  dapat  dilakukan  secara  pararel, sehingga akan memperpendek waktu pengembangan sistem.



Perbedaan Pendekatan Perancangan Sistem secara Terstruktur dan Berorientasi Objek

     Pendekatan terstruktur lebih dikenal dengan Structured Analisys and Design (SSAD), sedangkan pendekatan berorientasi objek disebut dengan Object-oriented Analysis and Design (OOAD). Pendekatan terstruktur lebih mengarah pada pendekatan fungsional. Pada pendekatan berorientasi objek lebih melakukan pendekatan pada objek. Objek merupakan identitas berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas. Pendekatan terstruktur melakukan dekomposisi permasalahan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses yang paling kecil sedangkan pada pendekatan berorientasi objek, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem.

     Pendekatan pengembangan sistem secara terstruktur lebih sulit digunakan dalam pembangunan sistem karena beberapa tools yang digunakan tidak cukup untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi. Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system. Salah satu alasannya karena tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem. Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).

   Beberapa keunggulan pendekatan terstruktur dibandingkan dengan pendekatan berorientasi objek adalah pendekatan terstruktur tidak fokus pada koding, sedangkan pendekatan berorientasi objek cenderung fokus terhadap koding. Keunggulan yang lain adalah pada pendekatan terstruktur lebih menekankan pada kinerja tim, sedangkan pendekatan berorientasi tidak.
  • Beberapa tools yang digunakan pada pendekatan pengembangan sistem secara terstruktur seperti:
- DFD (Data Flow Diagram )
- Kamus Data
- Entity Relationship Diagram (ERD)
- State Transition Diagram (STD)

  • Dan tools yang digunakan pada pendekatan sistem berorientasi objek seperti :
- Rational Unified Process (RUP) (Rational Software – IBM 2003)
- Fusion (Coleman 1994)
- STS development Method 3 (ADM3) (Firesmith 1993)
- Berard’s object-oriented design (Berard 1991)
- Booch’s object-oriented design (Booch 1983, 1991)
- Coad and Yourdon’s object – oriented analysis (Coad & Yourdon 1989)
- Coad and Yourdon’s object-oriented analysis (OOA) (Coad & Yourdon 1991)
- Jacobson’s Objectory (Jacobson & Linstrom 1992)
- Rumbaugh’s object modelling technique (OMT) (Rumbaugh et al. 1991)
- Object-oriented system analysis (OOA) (Shlaer & Mellor 1988)




Kelebihan dan Kekurangan dari SSAD
  • Kelebihan


  1. Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
  2. SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
  3. Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
  4. SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
  5. SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
  6. SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
  7. SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.


  • Kekurangan


  1. SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
  2. Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
  3. Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
  4. Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
  5. Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
  6. Pada SAAD sliit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
  7. SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
  8. SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).



Sekian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat untuk kawan-kawan semua. Terima Kasih! 
Salam blogger!


Sumber :





Entity Relationship Diagram